Artikel Terbaru

Ekspor lada hitam Lampung Maret 2015

Ekspor lada hitam Lampung Maret 2015 :  Ekspor lada hitam Lampung selama Maret 2015 tercatat sebanyak 817 ton senilai USD7,4 juta, naik bila dibandingkan Februari 2015 yang tercatat 641 ton atau senilai USD6,1 juta.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Ratna Dewi di Bandarlampung, Senin, menyebutkan ekspor lada hitam asal Lampung itu masih terus berlangsung kendati produktivitas komoditas tersebut tidak sebanyak beberapa tahun lalu. Selain itu, berdasarkan keterangan petani lada di Lampung menyebutkan bahwa panen akan berlangsung sekitar bulan Juli-Agustus 2015 atau setelah panen kopi.
Read more

Kenapa Harga Karet Turun

Lampung Agrobisnis - Kenapa Harga Karet Turun : Sejak awal tahun 2015 harga karet di tingkat petani terus mengalami penurunan yang cukup siknifikan hingga ke level Rp5 ribu hingga Rp6 ribu per kg. Kondisi ini membuat petani kurang bergairah.Sementara pasca kenaikan harga BBM oleh Pemerintah harga kebutuhan sehari-hari semakin merangkak naik. Sebelumnya, harga karet mencapai Rp13 ribu hingga Rp15 ribu, saat ini turun menjadi Rp5 ribu  hingga Rp6 ribu kg. Sejauh ini petani belum mengetahui penyebab turunnya harga karet.

Banyak Faktor yang menyebabkan harga karet ditingkat petani mengalami penurunan, sebagai mana kita ketahui harga karet kita masih dipengaruhi pasar dunia. salah satu faktor utama yang menyebabkan menurunya harga karet adalah Ketidakmampuan petani karet kita menyebabkan mereka harus rela menjual murah hasil karet mereka kepada tengkulak.atau para pengepul di daerahnya masing-masing, selain itu kualitas karet yang dihasilkan oleh petani kita kurang memenuhi standar.

Dari hasil pengamatan team Lampung Agribisnis, pada saat harga karet ditingkat petani mencapai harga Rp. 5.000,- sebenarnya harga karet di tingkat pabrik bisa mencapai Rp. 11.000,- hal ini patut kita pertanyakan, hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kualitas karet petani rendah atau kadar air sangat tinggi, dari hasil penelusuran kualitas karet ditingkat petani sangat jelek baik kadar iar terlau tinggi, banyaknya kotoran dahan atau sering disebut Tatal, dan ada jugapetani yang sengaja mencapur menyampur karet mereka dengan bahan-bahan yang bisa menaikan berat karet seperti batu, tanah, tatal, bahkan bahan kapas. han ini tentunya merugikan petani itu sendiri.

ada beberapa cara untuk meningkatkan harga karet di tingkat petani, salah satunya dengan membuat Kelompok Petani. dalam satu kelompok tani harus membuat standar kwalitas karet yang sama, dengan kebersamaan tersebut hasil karet petani langsung di jual ke pabrik. dengan memotong rantai pemasaran saya yakin harga karet dapat di atasi sebagai contoh.

Pabrik A menerima Karet Petani dengan Sistem Timbang Giling, ( sistem Timbang Giling Artinya Pada Saat Barang ditimbang di Pabrik Dibayar 50%, sisanya setelah Giling di pabrik )  Dengan Harga Rp. 11.000,-, Jumlah karet petani sebanyak 10 ton.Sementara harga Karet ditingkat pengepul biasanya mencapai Rp 4.500-Rp. 5.000,- untuk kualitas karet petani kadar air 20 persen. maka akan diperoleh perbadingan sebagai berikut :

- Apabila di Jual Dengan Pengepul : 10 Ton X Rp. 5.000,- = Rp. 50 Juta
- Apabila di Jual ke Pabrik : Karet 10 Ton setelah di giling terjadi penyusutan 3 ton Menjadi 7 Ton X Rp. 11.000,- = 77 Juta.
maka apabaila di Jual langsung ke pabrik petani akan ada penambahan sebesar Rp 27 juta

dari hasil asumsi di atas mudah-mudahan dapat membantu para petani meningkatkan penghasilan, apabila para petani Memerlukan bantuan Team Lampung Agrobisnis utnuk menjual hasil karetnya ke pabrik silahkan kontak Admin Team Lampung Agrobisnis Disini.

Cara meningkatkan harga karet, harga karet 2015, harga karet petani, cara meningkatkan penghasilan petani karet, cara mengatasi harga karet petani, beli karet harga tinggi, cara memdapat harga karet tinggi







Read more